Sudahlah, bla bla bla...
Hm, mungkin dia lagi bla bla bla... jadi bla bla bla...
Maklumi saja, dia kan bla bla bla...
Aku amin wasono, teman kampungku memanggilku wasono glinding
dari 5 saudara, aku anak ragil, emosiku begitu labil
Ok, ini nggak ada hubungannya aku anak ragil atau bukan
To the point, disini ku coba ungkap sebuah ketimpangan antara teori dan lapangan
Budaya PEMAKLUMAN
kita sering mendengar kata maklum
Menurut KBBI maklum berarti paham, mengerti
Dalam realita kehidupan sehari hari, kata maklum ini adalah sebuah upaya pembenaran dari kesalahan kesalahan yang telah diperbuat
Dengan persuasi berdasarkan pada perbedaan persepsi
Membuat semua tampak benar dan mengakhiri persoalan yg terjadi
Maklum menjadi budaya yang perkembangannya begitu pesat
Bak cendawan dimusim penghujan
Sebuah dogma pada tiap individu serta tradisi yang berkembang d negri ini
Melawan tradisi berarti mau gak mau harus menjadi alien, dikucilkan
Memang tak ada yang absolut, apalagi untuk sebuah kebenaran
Bahkan hukum pun bukan sebuah jaminan
Suka tak suka, sengaja atau tidak
Aku juga tak luput ikut melestarikan budaya jancuk ini
Budaya yang buatku dilema, berdiri diantara surga dan neraka.
Sawahan,9/9/2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
-(Ekspresikan apa yg kau rasa dengan kata)-